Jumat, 15 April 2022

Kode Kehormatan

 Kode Kehormatan Pramuka adalah norma yang berlaku dalam kehidupan pramuka dan menjadi standar tingkah laku pramuka di lingkungan masyarakat. Kode ini merupakan jani dan komitmen diri dalam pendidikan kepramukaan. 

Ada dua jenis kode kehormatan pramuka, yakni Satya Pramuka serta Darma Pramuka. Satya Pramuka berisikan janji anggota pramuka. Sedangkan Darma Pramuka berisikan tentang ketentuan moral.

Satya Pramuka diucapkan secara sukarela dan digunakan untuk mengembangkan spiritual, emosional, sosial dan intelektual tiap anggota gerakan pramuka.

Kode Kehormatan bagi Pramuka Siaga, yaitu:

a. Dwi Satya Pramuka Siaga adalah Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan menurut aturan keluarga.

2. Setiap hari berbuat kebaikan.

b. Dwi Darma Pramuka Siaga, yaitu:

1. Menurut Ayah Dan Bundanya.

2. Berani dan tidak putus asa

Kode Kehormatan bagi Pramuka Penggalang, yaitu:

a. Tri Satya Pramuka adalah Demi kehormatan aku berjanji akan bersungguh-sungguh:

1. Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan mengamalkan Pancasila.

2. Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat.

3. Menepati Dasa Darma.

b. Dasa Darma Pramuka, yaitu:

1. Takwa pada Tuhan Yang Maha Esa

2. Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia

3. Patriot yang sopan dan kesatria

4. Patuh dan suka bermusyawarah

5. Rela menolong dan tabah

6. Rajin, terampil dan gembira

7. Hemat, cermat dan bersahaja

Cara menerapkan Kode Kehormatan Pramuka:

a. Pelaksanaan suatu Kode Kehormatan tidak dapat dibangun di atas dasar lain kecuali di atas dasar Kesukarelaan.

b. Kode kehormatan yang diterima atas dasar kesukarelaan menimbulkan rasa tanggung jawab langsung terhadap ketinggian budi pekerti.

c. Dalam menanamkan Kode Kehormatan itu, Pembina hendaknya :

1. Memberikan pengertian melalui pertimbangan akalnya.

2. Menumbuhkan semangat melalui pertimbangan rasa.

3. Membulatkan tekad/ kemauan untuk melaksanakannya.

8. Disiplin, berani dan setia

9. Bertanggunngjawab dan dapat dipercaya

10. Suci dalam pikiran, perkataan dan perbuatan

Pramuka Penegak, Pramuka Pandega dan Anggota Dewasa

a. Tri Satya (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang).

b. Dasa Darma (sama dengan Dasa Darma untuk Pramuka Penggalang).





Perkembangan pramuka di indonesia


Geraknya Pramuka di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1923 yang ditandai dengan didirikannya (Belanda)Nationale Padvinderij Organisatie (NPO) di Bandung. Sedangkan pada tahun yang sama, di Jakarta didirikan (Belanda)Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO). 


Dalam Masa Hindia Belanda

Kenyataan sejarah menunjukkan bahwa pemuda Indonesia mempunyai “saham” besar dalam pergerakan perjuangan kemerdekaan Indonesia serta ada dan berkembangnya pendidikan kepanduan nasional Indonesia. Dalam perkembangan pendidikan kepanduan itu tampak adanya dorongan dan semangat untuk bersatu, namun terdapat gejala adanya berorganisasi yang Bhinneka. 


Awal bersejarah Pramuka di Dunia Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Dan Bukunya sangat cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau.


Dan didirikan kelompok pramuka siaga pada tahun 1916

dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya.


PERKEMBANGAN PRAMUKA DI SEKOLAH


 Dan Ada sebagaian besar dari sekolah dan para pendidik yang masih kurang mendukung kegiatan pramuka ini, mereka beranggapan bahwa kegiatan pramuka hanya kegiatan yang terlalu menghabiskan waktu siswa untuk berada di luar kelas. Memecah belah pikiran dan fokus para siswa dalam proses belajar atau beranggapan bahwa kegiatan semacam ini tidak memberikan prestasi, penghargaan yang berarti bagi siswa. Kurangnya dukungan sekolah dalam segi sarana prasaranayang ada disekolah, dukungan sekolah apabila mengadakan atau mengikuti kegiatan di dalam atau di luar sekolah yang menjadi salah satu promosi ataupun penilaian dari perbedaan kegiatan di setiap sekolah.


Referensi :

https://aliya-makanan.blogspot.com/2022/04/kode-kehormatan.html











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kecakapan Pramuka

  Tanda kecakapan umum dan kecakapan khusus bagi anggota pramuka ntuk mendapatkan tanda kecakapan, peserta didik diwajibkan mengikuti aturan...